Sabtu, 19 Oktober 2013

PARAGRAF

PARAGRAF DALAM BAHASA INDONESIA

PENGERTIAN PARAGRAF
Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik. Kalimat-kalimat dalam paragraf memperlihatkan kesatuan pikiran atau mempunyai keterkaitan dalam membentuk gagasan atau topik tersebut. Walaupun paragraf itu mengandung beberapa kalimat, tidak satupun dari kalimat-kalimat itu yang memperkatakan soal lain. Seluruhnya memperbincangkan satu masalah atau sekurang-kurangnya bertalian erat dengan masalah itu.
Contoh sebuah paragraf. 

Pemanasan global selamanya selalu dipermasalakan. Berkali-kali masalah tersebut diseminarkan dan berkali-kali pula jadi pemecahannya dirancang. Namun, keterbatasan-keterbatasan yang kita miliki tetap menjadikan pemanasan global sebagai masalah yang pelik. Pada waktu seminar-seminar itu berlangsung, pemanasan global terus terjadi. Hal ini mengundang keprihatinan kita karena masalah pemanasan global banyak sedikitnya mempunyai kaitan dengan kehidupan kita sehari-hari. Selama pencegahan, pengendalian dan pelaksanaan anti pemanasan global belum dapat dilaksakan dengan baik, selama itu pila pemasan global menjadi masalah.

Paragraf ini terdiri atas enam kalimat. Semua kalimat itu membicarakan pemanasan global. Oleh sebab itu, paragraf itu mempunyai topik “ masalah sampah” karena pokok permasalahan dalam paragraf itu adalah masalah pemanasan global .
Topik paragraf adalah pikran utama didalam sebuah paragraph. Semua pembicaraan dalam paragraf itu terpusat pada pikiran utama ini.. Apa yang menjadi pokok pembicaraan dalam sebuah paragraf, itulah topik paragraf. Topik paragraf dijabarkan dalam kalimat topik atau kalimar utama. 

SYARAT-SYARAT PARAGRAF
Paragraf yang baik harus memiliki dua ketentuan, yaitu kesatuan paragraf dan kepaduan paragraf .
a. Kesatuan paragraf

Dalam sebuah paragraf terdapat hanya satu pokok pikiran. Oleh karena itu, kalimat-kalimat yang membentuk paragraf perlu ditata secara cermat agar tidak ada satu pun kalimat yang menyimpang dari ide pokok paragraf itu. Kalau ada kalimat yang menyimpang dari ide pokok pikiran paragraf itu, paragraf menjadi tidak berpautan, tidak utuh. Kalimat yang menyimpang itu harus dikeluarkan dari paragraf.
Aktualisasi yang berasal dari kata aktual, yang berarti betul-betul ada,terjadi atau sesungguhnya. Aktualisasi Pancasila adalah bagaimana nilai-nilai pencasila benar-benar dapat tercemin dalam sikap dan perilaku seluruh warga Negara, mulai dari aparatur dan pimpinan nasional sampai kepada rakyat biasa. Pancasila sangat perlu diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat ,berbangsa dan bernegara. Globalisasi banyak pengaruh positif dan negatif bagi segala aspek kehidupan suatu Negara. Dan hanya kekuatan dari pelaksanaan suatu landasan negaralah yang dapat menangkal segala dampak dari globalisasi maka pancasila dapat diamalkan.

Dalam paragraf di atas kalimat keempat tidak menunjukkan keutuhan paragraf karena merupakan kalimat yang sumbang atau keluar dari permasalahan yang dibicarakan. Oleh sebab itu, kalimat tersebut harus dikeluarkan dari paragraf.
b. Kepaduan Paragraf
Kepaduan paragraf dapat terlihat melalui penyusunan kalimat yang logis dan melalui ungkapan-ungkapan (kata-kata) pengait antarkalimat.
Pengait Paragraf
Agar paragraf menjadi padu digunakan pengait paragraf, yaitu berupa 1) ungkapan penghubung transisi, 2) kata ganti atau 3) kata kunci (pengulangan kata yang dipentingkan).
  • Kata Transisi
Ungkapan pengait antarkalimat dapat berupa ungkapan hubungan / transisi.
Beberapa kata transisi
  1. Hubungan tambahan
contoh : lebih lagi, selanjutnya, tambahan pula, berikutnya, lagipula.
  1. Hubungan pertentangan
contoh : akantetapi, namun, bagaimanapun, walaupun demikian, dll.
  1. Hubungan perbandingan
contoh : sama dengan itu, dalam hal yang demikian, sehubungan dengan itu.
  1. Hubungan akibat
contoh : oleh sebab itu, jadi, akibatnya, oleh karena itu, maka, oleh sebab itu.
  1. Hubungan tujuan
contoh : untuk itu, untuk maksud itu.
  1. Hubungan singkatan
contoh : singkatnya, pendeknya, akhirnya, pada umumnya, dengan kata lain.
  1. Hubungan waktu
contoh : sementara itu, segera setelah itu, beberapa saat kemudian.
  1. Hubungan tempat
contoh : berdekatan dengan itu

Paragraf di bawah ini memperlihatkan pemakaian ungkapan pengait antarkalimat yang berupa ungkapan penghubung transisi.
Mengingat bangsa Indonesia yang sangat heterogen, kiranya dapat difahami bahwa di dalam kehidupan politik itu sering terjadi perbedaan persepsi, perbedaan skala prioritas, bahkan konflik kepentingan kelompok atau golongan. Namun, yang harus selalu diingat ,bahwa didalam proses penentuan kebijakan maupun pelaksanaan kebijakan itu terdapat rambu-rambu yang tidak boleh dilanggar, yaitu kepentingan nasional, persatuan dan kesatuan bangsa, serta tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan berdasarkan filsafat pancasila.

Dengan dipasangkannya pengait antarkalimat bahkan dan namun dalam paragraf tersebut, kepaduan paragraf terasa sekali, serta urutan kalimat-kalimat dalam paragraf itu logis dan kompak.
  • Kata Ganti
Ungkapan pengait paragraf dapat juga berupa kata ganti orang maupun kata yang lain.
Kata Ganti Orang
Dalam usaha memadu kalimat-kalimat dalam suatu paragraf, kita banyak menggunakan kata ganti orang. Pemakaian kata ganti ini berguna untuk menghindari penyebutan nama orang berkali-kali. Kata ganti yang dimaksud adalah saya, aku, ku, kita, kami (kata ganti orang pertama), engkau, kau, kamu, mu, kamu sekalian (kata ganti oaring kedua), dia, ia, beliau, mereka, dan nya (kata ganti orang ketiga). Hal ini dapat kita lihat pada contoh paragraf berikut ini.
Ringgar dan Trisna adalah sepasang kekasih yang saling mencintai. Mereka telah menjalin hubungan itu selama tiga tahun hingga kini.Mereka berkomitmen bahwa hubungan tersebut jangan sampai berhenti di tengah jalan. Prinsip yang dimiliki oleh diri masing-masing cukup mendukung komitmen tersebut. Saya yakin mereka bisa menjalaninya.
Kata mereka dipakai sebagai pengganti kata Ringgardan Trisna agar nama orang tidak disebutkan berkali-kali. Penyebutan nama orang yang berkali-kali akan menimbulkan kebosanan serta menghilangkan keutuhan paragraf. 
Kata Ganti yang Lain
Kata ganti lain yang digunakan dalam menciptakan kepaduan paragraf ialah itu, ini, tadi, begitu, demikian, di situ, ke situ, di atas, di sana, di sini dan sebagainya.Perhatikan contoh berikut:
Itu rumah mereka. Mereka tinggal di situ sejak pertama kali menikah sampai memiliki dua orang putri. Orang tua mereka juga sering berkunjung ke situ
Kata Kunci
Di samping itu, ungkapan pengait dapat pula berupa pengulangan kata-kata kunci, seperti kata pemanasan global pada contoh paragraf yang pertama. Pengulangan kata-kata kunci ini perlu dilakukan dengan hati-hati ( tidak terlalu sering ). 
PENGEMBANGAN PARAGRAF
Mengarang adalah usaha mengembangkan beberapa kalimat topik. Dengan demikian, dalam karangan itu kita harus mengembangkan beberapa paragraf demi paragraf. Oleh karena itu, kita harus hemat menempatakan kalimat topik. Satu paragraf hanya mengandung sebuah kalimat topik. Seperti pada contoh paragraf yang pertama, topiknya hanya satu yaitupemanasan global.
Teknik Pengembangan Paragraf
Secara garis besar, ada dua macam teknik pengembangan paragraf , yaitu:
  1. Dengan menggunakan ilustrasi
apa yang dikatakan kalimat topik itu dilukiskan dan digambarkandengan kalimat-kalimat penjelas sehingga di depan pembaca tergambar dengan nyata apa yang dimaksud oleh penulis.
  1. Dengan analisis
Apa yang dinyatakan kalimat topik sianalisis secara logis sehingga pernyataan tadi merupakan sesuatu yang meyakinkan.
Kedua teknik di atas dapat diperinci menjadi beberapa cara yang lebih praktis, di antaranya;
  1. Dengan memberikan contoh/fakta
Perhatikan paragraf berikut!
Banyak desa yang saat ini sedang berkembang, seperti Desa Ciselang. Menjelang tahun 2010 fasilitas di desa ini dapat dikatakan cukup memadai bila dibandingkan sepuluh tahun yang lalu. Segala kebutuhan yang sulit didapat menjadi mudah dan perkembangan ini cukup signifikan pada desa-desa lain.Banyaknya pengusaha yang berinvestasi pada sektor rumah hunian adalah salah satu faktor dari berkembangnya fasilitas di desa ini.
  1. Dengan memberikan alasan-alasan
Dalam cara ini, apa yang dinyatakan oleh kalimat topik dianalisis berdasarkan logika, dibuktikan dengan uraian-uraian yang logis dengan menjelaskan sebab-sebab mengapa demikian.
Perhatikan paragraf berikut!
Sarapan dipagi hari sangat pentinguntuk kita semua. Selain menambah energi, sarapan juga membantu kita dalam berpikir. Jika perut kita kosong, maka konsentrasi akan terganggu. Karena tidak sarapan, berarti kita telah menyia-nyiakan waktu dan hal-hal penting lainnya. 
Dengan bercerita
Biasanya, pengarang mengungkapkan kembali peristiwa-peristiwa yang sedang atau sudah berlalu apabila ia mengembangkan paragraf dengan cara ini. Dengan paragraf itu, pengarang berusaha membuat lukisannya itu hidup kembali.
Perhatikan paragraf berikut!
Saat itu ia sedang mengobrol dengan temannya di lantai 3 gedung 5. Ia merasakan goyangan yang cukup membuatnya panik. Tapi ia bertanya apakah memang ia sedang sakit kepala atau memang gempa, maka ia berdiam diri sejenak dan tiba-tiba ia segera masuk ke dalam ruang laboratorium dan berteriak kepada orang-orang yang sedang berada dalam laboratorium bahwa sedang terjadi gempa. Semua orang yang berada di dalam laboratorium panik dan segera melarikan diri, tetapi hal tersebut segera dilarang karena tidak baik panik dalam keadaan seperti itu. Para mahasiswa yang berada di laboratorium lain terlihat sangat panik dan berlarian ke lantai bawah. Sungguh amat mengerikan dan membuat trauma mengingat gempa yang telah terjadi sebelumnya di kota Padang.




Referensi :
Budiarto, Teguh . “Cermat Berbahasa Indonesia”. Akademika Pressindo, Jakarta 2008. Hal.115-121 dan 127-130
E. Zaenal Arifin dan S.amran tasai
Edisi revisi 2008

Kamis, 13 Juni 2013

Moneter

Kebijakan moneter
  1. Konsep Kebijakan moneter
Kebijakan moneter adalah kebijakan yang dilakukan pemerintah dibidang keuangan yang berkenaan dengan jumlah uang yang beredar dalam masyarakat. Pemerintah selalu mengusahakan agar selalu ada keseimbangan yang danamis antara jumlah uang yang beredar dengan barang dan jasa dalam masyrakat. Dengan demikian maka kemakmuran rakyat akan meningkat.
Kebijakan meoneter tidak berdiri sendiri tetapi berbarengan dengan kebijakan fiskal, kebijaksanaan keuangan internasional dan kebijaksanaan pemerintah lainnya
Adapun tujuan kebijaksanaan kebijakan moneter secara umum adalah
  1. Untuk menyesuaikan jumlah uang yang beredar di dalam masyarakat
  2. Untuk mengarahkan penggunaan uang dan kredit sedemikian rupa, sehingga nilai uang negara yang bersangkutan dapat dipertahankan kestabilannya
  3. Mendorong produsen untuk meningkatkan produksi, apabila denga mudah mendapatkan kredit denga bunga yang rendah
  4. Paling sedikat akan dapat mempertahankan tingkat pengangguran yang telah ada dan selanjutnya berusaha agar meningkatkan tingkat employment tertentu
  5. Mengusahakan agar kebijaksanaan moneter dapat dilaksanakan tanpa memberatkan beban keuangan negara dan masyarakat
Untuk mencapai tujuan tersebut maka cara yang dapat dilakukan adalah:
  1. Menetapkan cash ratio, yaitu menetapakan perbandingan antara persentas uang di bank yang harus dijadikan cadangan dan boleh dioperasikan
  2. Kebijaksanaan pasar terbuka, kebijakan ini berkaitan penjualan surat-surat berharga dari bank sentral . apabila jumlah uang yang beredar dalam masyrakat dirasa terlalu banyak, maka pemerintah akan menaikkannya kembali melalui penjualan surat-surak berharga yang dilakukan oleh bank sentral dan sebaliknya jika jumlah uang yang beredar dalam masyarakat terlalu sedikit, maka untuk menambah jumlah uang yang beredar tersebut bank sentral akan membeli surat-surat berharga dari masyrakat dengan harga yang lebih tinggi
  3. Kebijakan suku bunga, untuk menambah atau mengurangi uang yang berdar dalam masyarakat, maka suku bunga kredit dapat memainkan peranannya, maka untuk menyedot persentase suku bunga kresit lebih tinggi dengan demikian peminta kredit akan lebih kurang
  4. Kebijakan suku bunga deposito, apabila jumlah uang yang beredardalam masyarakat berlebihan, maka untk mencegah jangan sampai semakin banyak uang yangberedar, bank menaikkan persentase suku bunga depositonya.dengan demikian makaorang akan banyak mendepositokan uangnya di bank
Selanjutnya untuk menjaga stabilitas jumlah uang yangberedar ini, pemerintah melaui kebijakan bank sentral dapat melakukan kebijakan, yaitu:
    • Kebijakan uang ketat
    • Kebijakan uang longgar
Berkaitan dengan kebijakan pemerintah dalam mengatur jumlah uang yangberedar maka ada beberapa keadaan yang harus dicermati yaitu:
  • Inflasi, yaitu suat keadaan dimana nilai uang menurun secar terbuka, akibatnya harga barang-barang pada umumnya naik
  • Deflasi, yaitu kenaikan nilai uang secara terbuka dan harga barang0barang menurun
Terjadinya inflasi dan devlasi ini dapat disebabkan oleh:
  1. penyebab dari laur negeri, jika ekspor lebih bessar dari pada impornya tanpa diimbangi bertambahnya barang/ jasa yang sepadan, akan terjadi inflasi. Dan begitu juga Sebaliknya
  2. penyebab dari dalam negeri, (kebijakan fiskal), apabila realisasi kebijakan anggaran menunjukkan pengeluaran pemerintah itu lebih besar dari pad penerimaannya maka akan menjadi timbulnya inflasi. Tetapi jika belanja pemerintah lebih kecil dari penerimaannya maka akan terjadi deflasi
  3. penybab dari dalam negeri (swasta), sektor swasta dalam halini terutam masalah tabungan dan investasi dan konsumsi. Jika pendapatan masyarakat lebih banyak dipergunakan untuk membeli barang dan jasa dari pada ditabung maka akan mengarah kepada inflasi. Dan jika pendapatan masyarakat lebih banyak diinvestasikan dari pada ditabung serta jika masyarakat banyak mengkonsumsikan pendapatannyanaka akan banyak mengarah kepada inflasi
  1. perkembangan kebijakan moneter
untuk lebih memperjelas mengenai kebijakan moneterberikut ini dijelaskan praktek kebijakan moneter diindonesia.
Perkembangan kebijakan moneter perbankkan diindonesia sejak orde barupada dararnya dapat dibagida;am tiga periode yaitu:
  1. periode stabilisasi dan rehabilitasi ekonomi,
pada periode ini kebijaka ndimaksudkan untuk mengatasi perekonomia pada saat itu sangat memperihatinkan, yaitu tingginya inflasi yang mencapai tiga digit (650%-750%)
sehubngan dengan itu mak sejak tahun 1966 pemerintah melakukan program stabilisasi dan rehabilitasi ekonomianata lain usaha yang berkaitan dengan hal-hal berikut
    • pengendalian laju inflasi ketingka yang lebih aman
    • peningkatan kegiatan ekspor
    • pencukupan sandang
kebijakan ini ditempuh pertama malalui kebijaka APBN yang berimabang sehingga akan diharapakan menghapuskan sumber utama inflasi, dan kedua melalui kebijakan perkeriditan. disamping itu dalam rangka meningkatkan mobilitas dana masyarakat sebagai sumber pembiayaan pembangunan sekaligus untuk mengurangi laju pertumbuhanuang beredar, maka dnegan inpres no 28 tahun 1968 ditetapka ketentua sebagai berikut:
  • menawarkan tingkat suku bunga depositi yang tinggi
  • bebas pengusutan asal usul ytang di depositokan
  • jaminan pengemablian atas simpanan oleh bank indonesia
  • opengetatan rahasia bank terhadpaa pemilik deposito
  1. peeriode daaat ekonomi ditunjang pendapatan sektor minyak
Dalam upaya meningkatnkan pengerahan dana masyarakat pemerintah menyediakan kredit likuiditas bank indonesia yang mempoerbesar kemampuan perbankan dal mepnyaluran kredit yang akhirnya meningkatkan jumlah uang yang berdar
Kebijaka moneter yangtempuh pemerintah saat itu antara lain
  • penetapan pagu kredit , dengan cara mentapkan bats pertambahan kredit dan aktifa lainnya
  • menaikkan suku bungakredit bank bank-bank pemerintah
  • menaikkan persentase cadangan likuiditas wajib
  1. periode deregu;lasi kebijakan moneter dan perbankkan
Pada tahun 1982 ekonomi indonesia mengalami resesi sebagai dampak dari resesi dunia. Hal ini nampak pada penurunan produk domestik bruto dan neraca pambayaran. Untuk mengatsi situasi buruk ini, pemerintah mengambil langkah-langkah kebijakan termasuk kebijakan moneter
Selain iitu pemerintah berturut-turut mengeluarkan pokok kebijaksanaan yang pada dasarnya merupaka deregulasi yaitu:
  • paket kebijaksanaan 1 juni 1982
    • penghapus pagu kredit dan aktifa lainnya
    • mengurangi kredit likuiditas bank indonesi kecuali untuk sektor yang di prioritaskan
    • membari kebebasan bagi bank untuk menetapkan suku bunga deposito maupun kredit kecuali sektor yandi prioritaskan
  • paket kebijaksanaaan 27 okt 1988
    • pengerahan dana masyarakat
    • ekspor non migas
    • efisiensi lembaga lembagakeuangan dan perbankan
    • kemampuan pengendalian palaksanaan moneter
    • iklim pengembangan pasar modal
  • paket kebijaksanaan 20 des 1988
    • penyelenggaraan bursa efek oleh swasta
    • pembukaan buras efek di beberapa kota
    • ketentua perdagangan di bursa efek di jakarta
    • penyediaan alternatif sumber pembiayaan pembangunan untuk mendukung kegiatan produktif
    • bank dan LKBB dapat melakukan kegiatan perdagangan surat berharga, usah kartu kredit, usah anjak piutrang dan usaha pembiayaan konsumen sebagai bagian dari kegiatan usahanya
    • membuka kesempatan mendirikan perusahaan asuransi kerugian, jiwa, reasuransi, broker asuransi dll.
  • Paket kebijaksanaan 25 maret 1989
    • Peleburan usah atau marger dan penggabungan usah bagi bank umum swasta nasional, BPR
    • Penyempurnaan ketentuan tentang pendirian dan usaha BPR
    • BPR dapt meningkatnakan usahanya menjadi bank umum baik dengan cara melakukan persyaratan, marger ataupun konsolidasi dengan bank umum yang telah ada
    • Lembaga dana atau kredit pedesaan diberikan status yangsama dengan BPR
    • Pemilik modal bank campuran
    • Pengertian kredit ekspor
    • Pengerti modal sendiri bagi bank dan LKBB
    • batas maksimum pemberian kredit p[ada debitur dan debitur grup serta pengurus pemegang saham dan keluarganya
    • penggunaan tenaga kerja profesional warga negera asing
    • penyempurnaan tata cara perhitunga likuiditas wajib minimum bank
    • ketentuan posisi defisa netto
    • pengawasan dan pembinaan LKBB kredit investasi dan penyertaan modal
  • paket kebijaksanaa 29 januari 1990
    • kerdit usah tani
    • kredit kepad koperasi
    • kredit pengadaan pangan dan gula
    • kredit Investasi
    • kredit umum dan usaha kecil
  • paket kebijaksanaan 29 mei 1993
    • capital adequaci ratio (kewajiban penyaediaan modal minimum)
    • batas maksimum pemberian kredit
    • kredit usah kecil
    • pembentukan cadangan piutang
    • penilaian tingkat kesehatan bank

Kamis, 02 Mei 2013

INFLASI


Dalam ilmu ekonomiinflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang.[1] Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator.
Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun; inflasi sedang antara 10%—30% setahun; berat antara 30%—100% setahun; dan hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100% setahun.

Penyebab

Inflasi tarikan permintaan (Inggdemand pull inflation) terjadi akibat adanya permintaan total yang berlebihan dimana biasanya dipicu oleh membanjirnya likuiditas di pasar sehingga terjadi permintaan yang tinggi dan memicu perubahan pada tingkat harga. Bertambahnya volume alat tukar atau likuiditas yang terkait dengan permintaan terhadap barang dan jasa mengakibatkan bertambahnya permintaan terhadap faktor-faktor produksi tersebut. Meningkatnya permintaan terhadap faktor produksi itu kemudian menyebabkan harga faktor produksi meningkat. Jadi, inflasi ini terjadi karena suatu kenaikan dalam permintaan total sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam situasi full employment dimanana biasanya lebih disebabkan oleh rangsangan volume likuiditas dipasar yang berlebihan. Membanjirnya likuiditas di pasar juga disebabkan oleh banyak faktor selain yang utama tentunya kemampuan bank sentral dalam mengatur peredaran jumlah uang, kebijakan suku bunga bank sentral, sampai dengan aksi spekulasi yang terjadi di sektor industri keuangan.
Inflasi desakan biaya (Inggcost push inflation) terjadi akibat adanya kelangkaan produksi dan/atau juga termasuk adanya kelangkaan distribusi, walau permintaan secara umum tidak ada perubahan yang meningkat secara signifikan. Adanya ketidak-lancaran aliran distribusi ini atau berkurangnya produksi yang tersedia dari rata-rata permintaan normal dapat memicu kenaikan harga sesuai dengan berlakunya hukum permintaan-penawaran, atau juga karena terbentuknya posisi nilai keekonomian yang baru terhadap produk tersebut akibat pola atau skala distribusi yang baru. Berkurangnya produksi sendiri bisa terjadi akibat berbagai hal seperti adanya masalah teknis di sumber produksi (pabrik, perkebunan, dll), bencana alam, cuaca, atau kelangkaan bahan baku untuk menghasilkan produksi tsb, aksi spekulasi (penimbunan), dll, sehingga memicu kelangkaan produksi yang terkait tersebut di pasaran. Begitu juga hal yang sama dapat terjadi pada distribusi, dimana dalam hal ini faktor infrastruktur memainkan peranan yang sangat penting.
Meningkatnya biaya produksi dapat disebabkan 2 hal, yaitu :
kenaikan harga, misalnya bahan baku dan kenaikan upah/gaji, misalnya kenaikan gaji PNS akan mengakibatkan usaha-usaha swasta menaikkan harga barang-barang.
Penggolongan
Berdasarkan asalnya, inflasi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu inflasi yang berasal dari dalam negeri dan inflasi yang berasal dari luar negeri. Inflasi berasal dari dalam negeri misalnya terjadi akibat terjadinya defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan gagalnya pasar yang berakibat harga bahan makanan menjadi mahal. Sementara itu, inflasi dari luar negeri adalah inflasi yang terjadi sebagai akibat naiknya harga barang impor. Hal ini bisa terjadi akibat biaya produksi barang di luar negeri tinggi atau adanya kenaikan tarif impor barang.
Inflasi juga dapat dibagi berdasarkan besarnya cakupan pengaruh terhadap harga. Jika kenaikan harga yang terjadi hanya berkaitan dengan satu atau dua barang tertentu, inflasi itu disebutinflasi tertutup (Closed Inflation). Namun, apabila kenaikan harga terjadi pada semua barang secara umum, maka inflasi itu disebut sebagai inflasi terbuka (Open Inflation). Sedangkan apabila serangan inflasi demikian hebatnya sehingga setiap saat harga-harga terus berubah dan meningkat sehingga orang tidak dapat menahan uang lebih lama disebabkan nilai uang terus merosot disebut inflasi yang tidak terkendali (Hiperinflasi).
Berdasarkan keparahannya inflasi juga dapat dibedakan :
  1. Inflasi ringan (kurang dari 10% / tahun)
  2. Inflasi sedang (antara 10% sampai 30% / tahun)
  3. Inflasi berat (antara 30% sampai 100% / tahun)
  4. Hiperinflasi (lebih dari 100% / tahun

Mengukur inflasi

Inflasi diukur dengan menghitung perubahan tingkat persentase perubahan sebuah indeks harga. Indeks harga tersebut di antaranya:
  • Indeks harga konsumen (IHK) atau consumer price index (CPI), adalah indeks yang mengukur harga rata-rata dari barang tertentu yang dibeli oleh konsumen.
  • Indeks biaya hidup atau cost-of-living index (COLI).
  • Indeks harga produsen adalah indeks yang mengukur harga rata-rata dari barang-barang yang dibutuhkan produsen untuk melakukan proses produksi. IHP sering digunakan untuk meramalkan tingkat IHK di masa depan karena perubahan harga bahan baku meningkatkan biaya produksi, yang kemudian akan meningkatkan harga barang-barang konsumsi.
  • Indeks harga komoditas adalah indeks yang mengukur harga dari komoditas-komoditas tertentu.
  • Indeks harga barang-barang modal
  • Deflator PDB menunjukkan besarnya perubahan harga dari semua barang baru, barang produksi lokal, barang jadi, dan jasa.


Dampak
Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif- tergantung parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi danproduksi karena harga meningkat dengan cepat. Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan swasta serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.
Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan. Kita ambil contoh seorang pensiunan pegawai negeri tahun 1990. Pada tahun 1990, uang pensiunnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, namun di tahun 2003 -atau tiga belas tahun kemudian, daya beli uangnya mungkin hanya tinggal setengah. Artinya, uang pensiunnya tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebaliknya, orang yang mengandalkan pendapatan berdasarkan keuntungan, seperti misalnya pengusaha, tidak dirugikan dengan adanya inflasi. Begitu juga halnya dengan pegawai yang bekerja di perusahaan dengan gaji mengikuti tingkat inflasi.
Inflasi juga menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai mata uang semakin menurun. Memang, tabungan menghasilkan bunga, namun jika tingkat inflasi di atas bunga, nilai uang tetap saja menurun. Bila orang enggan menabung, dunia usaha dan investasi akan sulit berkembang. Karena, untuk berkembang dunia usaha membutuhkan dana dari bank yang diperoleh dari tabungan masyarakat.
Bagi orang yang meminjam uang dari bank (debitur), inflasi menguntungkan, karena pada saat pembayaran utang kepada kreditur, nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya, kreditur atau pihak yang meminjamkan uang akan mengalami kerugian karena nilai uang pengembalian lebih rendah jika dibandingkan pada saat peminjaman.
Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Bila hal ini terjadi, produsen akan terdorong untuk melipatgandakan produksinya (biasanya terjadi pada pengusaha besar). Namun, bila inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi hingga pada akhirnya merugikan produsen, maka produsen enggan untuk meneruskan produksinya. Produsen bisa menghentikan produksinya untuk sementara waktu. Bahkan, bila tidak sanggup mengikuti laju inflasi, usaha produsen tersebut mungkin akan bangkrut (biasanya terjadi pada pengusaha kecil).
Secara umum, inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu negara, mendorong kenaikan suku bunga, mendorong penanaman modal yang bersifat spekulatif, kegagalan pelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan ekonomi, defisit neraca pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.
Peran bank sentral
Bank sentral memainkan peranan penting dalam mengendalikan inflasi. Bank sentral suatu negara pada umumnya berusaha mengendalikan tingkat inflasi pada tingkat yang wajar. Beberapa bank sentral bahkan memiliki kewenangan yang independen dalam artian bahwa kebijakannya tidak boleh diintervensi oleh pihak di luar bank sentral -termasuk pemerintah. Hal ini disebabkan karena sejumlah studi menunjukkan bahwa bank sentral yang kurang independen -- salah satunya disebabkan intervensi pemerintah yang bertujuan menggunakan kebijakan moneter untuk mendorong perekonomian -- akan mendorong tingkat inflasi yang lebih tinggi.
Bank sentral umumnya mengandalkan jumlah uang beredar dan/atau tingkat suku bunga sebagai instrumen dalam mengendalikan harga. Selain itu, bank sentral juga berkewajiban mengendalikan tingkat nilai tukar mata uang domestik. Hal ini disebabkan karena nilai sebuah mata uang dapat bersifat internal (dicerminkan oleh tingkat inflasi) maupun eksternal (kurs). Saat ini pola inflation targeting banyak diterapkan oleh bank sentral di seluruh dunia, termasuk oleh Bank Indonesia.

Kamis, 04 April 2013

Pasar Monopoli



  1. Pengertian pasar dan pasar monopoli
Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang – orang dengan imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat pembayaran yang sah seperti uang. Kegiatan ini merupakan bagian dari perekonomian. Ini adalah pengaturan yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk pertukaran. Persaingan sangat penting dalam pasar, dan memisahkan pasar dari perdagangan. Dua orang mungkin melakukan perdagangan, tetapi dibutuhkan setidaknya tiga orang untuk memiliki pasar, sehingga ada persaingan pada setidaknya satu dari dua belah pihak.
Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar yang hanya terdapat satu perusahaan saja atau bisa disebut suatu pasar yang penjualnya hanya ada satu dan pembelinya banyak dan menghasilkan barang yang tidak mempunyai pengganti.
Keuntungan yang dinikmati oleh perusahaan monopoli adalah keuntungan yang melebihi normal dan ini diperoleh karena terdapat hambatan yang sangat tangguh yang dihadapi perusahaan – perusahaan lain untuk memasuki industri tersebut.
  1. Ciri – ciri monopoli :
  1. Tidak mempunyai barang pengganti
Barang yang dihasilkan perusahaan monopoli tidak dapat digantikan oleh barang lain yang ada di pasar. Atau dengan kata lain tidak terdapat barang mirip. Contohnya aliran listrik yang berasal dari PLN tidak dapat digantikan dengan lampu minyak, karena listrik bukan hanya digunakan untuk menghidupkan lampu saja tetapi juga untuk menghidupkan televisi, setrika, radio, dll.
  1. Tidak dapat kemungkinan untuk masuk ke dalam industri.
Maksudnya karena sifatnya monopoli maka pesaing tidak dapat masuk ke dalam pasar tersebut karena barang yang dihasilkan hanya dimiliki oleh perusahaan tersebut saja dan selain itu biasanya dibatasi dengan undang – undang dan bersifat legal
  1. Dapat mempengaruhi harga.
Karena perusahaan monopoli merupakan satu – satunya penjual di pasar maka penentuan harga dapat dikuasai sepenuhnya, dengan mengendalikan ke atas produksi dan jumlah barang yang ditawarkan perusahaan monopoli dapat menentukan harga pada tingkat yang dikehendaki.
  1. Promosi iklan kurang diperlukan.
Biasanya perusahaan monopoli tidak perlu mempromosikan barangnya dengan iklan karena tidak ada pilihan.
Faktor – faktor yang menimbulkan monopoli :
1)      Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala ekonomi hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi.
2)      Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber daya yang dapat dikatakan unik dan tidak memiliki perusahaan lain.
3)      Monopoli wujud dan berkembang melalui undang – undang, yaitu pemerintahan memberi hak monopoli kepada perusahaan tersebut. Walaupun perusahaan monopoli menetapkan harga tinggi, jumlah produksi lebih rendah, dan keuntungan lebih besar daripada di dalam pasar persaingan sempurna tetapi pemerintah disamping memberikan hak eksklusif, pemerintah juga akan menetapkan harga atau tarif penjualan dari barang atau jasa yang disediakan oleh perusahaan tersebut. Dengan cara inilah kepentingan konsumen dapat dilindungi, yaitu para konsumen dapat memberi barang yang dihasilkan perusahaan monopoli pada tingkat harga yang relatif rendah.
  1. Konsep pasar monopoli
Pasar monopoli timbul akibat adanya praktek monopoli, yaitu pemusatan kekeuatan ekonomi oleh satu pelaku usaha atau penjual yang mengakibatkan dikuasainya produksi dan atau pemasaran atas barang dan jasa tertentu sehingga menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan dapat merugikan kepentingan umum.
Berarti yang dimaksud pasar monopoli adalah suatu bantuk hubungan antara permintaan dan penawaran yang dikuasai oleh satu pelaku ekonomi terhadap permintaan seluruh konsumen.
Walaupun di pasar monopoli penjual tidak memiliki saingan, belum tentu ia dapat memperoleh keuntungan yang besar. Hal ini mungkin saja terjadi bila biaya produksi berada di atas harga pasar.
Sehingga kurva permintaan yang ada di monopoli sama dengan kurva permintaan pasar. Di mana pada kurva permintaan pasar, kurva penerimaan rata – rata dan kurva penerimaan marginal dapat ditentukan. Bagi perusahaan monopolis, kurva penerimaan marginal lebih rendah dari harga, karena penjual harus menurunkan harga dengan tujuan barangnya dapat terjual.
Pada saat sekarang perusahaan yang seratus persen bersifat monopoli jarang ditemui, mungkin hanya beberapa komoditi jasa seperti telepon, gas, air, dan listrik yang benar – benar dikuasai oleh penjual tunggal ( di Indonesia dipegang oleh perusahaan pemerintah). Tetapi merekapun harus menghadapi persaingan dari industri lain, dan untuk jangka panjang tidak ada perusahaan yang benar – benar bebas dari serangan pesaing, artinya kemungkinan pasar monopoli tidak aka nada lagi.
  1. Timbulnya monopoli
Hal – hal yang dapat menimbulkan monopoli diantaranya :
  1. Monopoli negara yang ditetapkan oleh pemerintah, misalnya PLN, PAM, TELKOM.
  2. Di kalangan usaha swasta:
1)      Karena kekuatan modal, misalnya pabrik baja, pabrik mobil, pertamina.
2)      Karena kerjasama dengan beberapa perusahaan dengan maksud untuk menguasai pasar dan menghilangkan persaingan, misalnya kartel, trust, sindikat.
3)      Karena diberikan kedudukan monopoli oleh undang – undang, misalnya hak merek dan hak cipta.
4)      Karena keterbatasan pasar (keindahan alam atau keahlian istimewa), misalnya pemandangan yang indah dan seniman.
5)      Secara historis hanya ada satu produsen dalam industri.
  1. Akibat yang ditimbulkan dengan adanya pemberlakuan monopoli terhadap perekonomian, dapat melihat dari segi :
    1. Segi positif :
1)      Memotivasi penggunaan dan inovasi baru dari teknologi, dengan tujuan biaya per unit dapat di tekan sehingga keuntungan dapat ditingkatkan.
2)      Meningkatkan produksi secara massal dan meningkatkan produktivitas, sehingga status sebagai pemegang monopoli dapat dipertahankan.
3)      Kesejahteraan karyawan relatif lebih baik.
4)      Aktivitas dan kreativitas bagian penelitian dan pengembangan perusahaan lebih diperhatikan.
  1. Segi negatif
1)      Ketidakadilan karena monopoli memperoleh keuntungan di atas keuntungan normal.
2)      Jumlah produksi ditentukan oleh monopolis sesuai dengan keuntungan yang ingin diperolehnya.
3)      Memproduksi output pada tingkat lebih rendah daripada output kompetitif (yang sesuai dengan permintaan konsumen).
4)      Mengenakan harga lebih tinggi daripada harga kompetitif.
5)      Terjadi eksploitasi monopolis terhadap pemilik faktor produksi dan konsumen.
Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar