Kamis, 04 April 2013

Pasar Monopoli



  1. Pengertian pasar dan pasar monopoli
Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang – orang dengan imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat pembayaran yang sah seperti uang. Kegiatan ini merupakan bagian dari perekonomian. Ini adalah pengaturan yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk pertukaran. Persaingan sangat penting dalam pasar, dan memisahkan pasar dari perdagangan. Dua orang mungkin melakukan perdagangan, tetapi dibutuhkan setidaknya tiga orang untuk memiliki pasar, sehingga ada persaingan pada setidaknya satu dari dua belah pihak.
Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar yang hanya terdapat satu perusahaan saja atau bisa disebut suatu pasar yang penjualnya hanya ada satu dan pembelinya banyak dan menghasilkan barang yang tidak mempunyai pengganti.
Keuntungan yang dinikmati oleh perusahaan monopoli adalah keuntungan yang melebihi normal dan ini diperoleh karena terdapat hambatan yang sangat tangguh yang dihadapi perusahaan – perusahaan lain untuk memasuki industri tersebut.
  1. Ciri – ciri monopoli :
  1. Tidak mempunyai barang pengganti
Barang yang dihasilkan perusahaan monopoli tidak dapat digantikan oleh barang lain yang ada di pasar. Atau dengan kata lain tidak terdapat barang mirip. Contohnya aliran listrik yang berasal dari PLN tidak dapat digantikan dengan lampu minyak, karena listrik bukan hanya digunakan untuk menghidupkan lampu saja tetapi juga untuk menghidupkan televisi, setrika, radio, dll.
  1. Tidak dapat kemungkinan untuk masuk ke dalam industri.
Maksudnya karena sifatnya monopoli maka pesaing tidak dapat masuk ke dalam pasar tersebut karena barang yang dihasilkan hanya dimiliki oleh perusahaan tersebut saja dan selain itu biasanya dibatasi dengan undang – undang dan bersifat legal
  1. Dapat mempengaruhi harga.
Karena perusahaan monopoli merupakan satu – satunya penjual di pasar maka penentuan harga dapat dikuasai sepenuhnya, dengan mengendalikan ke atas produksi dan jumlah barang yang ditawarkan perusahaan monopoli dapat menentukan harga pada tingkat yang dikehendaki.
  1. Promosi iklan kurang diperlukan.
Biasanya perusahaan monopoli tidak perlu mempromosikan barangnya dengan iklan karena tidak ada pilihan.
Faktor – faktor yang menimbulkan monopoli :
1)      Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala ekonomi hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi.
2)      Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber daya yang dapat dikatakan unik dan tidak memiliki perusahaan lain.
3)      Monopoli wujud dan berkembang melalui undang – undang, yaitu pemerintahan memberi hak monopoli kepada perusahaan tersebut. Walaupun perusahaan monopoli menetapkan harga tinggi, jumlah produksi lebih rendah, dan keuntungan lebih besar daripada di dalam pasar persaingan sempurna tetapi pemerintah disamping memberikan hak eksklusif, pemerintah juga akan menetapkan harga atau tarif penjualan dari barang atau jasa yang disediakan oleh perusahaan tersebut. Dengan cara inilah kepentingan konsumen dapat dilindungi, yaitu para konsumen dapat memberi barang yang dihasilkan perusahaan monopoli pada tingkat harga yang relatif rendah.
  1. Konsep pasar monopoli
Pasar monopoli timbul akibat adanya praktek monopoli, yaitu pemusatan kekeuatan ekonomi oleh satu pelaku usaha atau penjual yang mengakibatkan dikuasainya produksi dan atau pemasaran atas barang dan jasa tertentu sehingga menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan dapat merugikan kepentingan umum.
Berarti yang dimaksud pasar monopoli adalah suatu bantuk hubungan antara permintaan dan penawaran yang dikuasai oleh satu pelaku ekonomi terhadap permintaan seluruh konsumen.
Walaupun di pasar monopoli penjual tidak memiliki saingan, belum tentu ia dapat memperoleh keuntungan yang besar. Hal ini mungkin saja terjadi bila biaya produksi berada di atas harga pasar.
Sehingga kurva permintaan yang ada di monopoli sama dengan kurva permintaan pasar. Di mana pada kurva permintaan pasar, kurva penerimaan rata – rata dan kurva penerimaan marginal dapat ditentukan. Bagi perusahaan monopolis, kurva penerimaan marginal lebih rendah dari harga, karena penjual harus menurunkan harga dengan tujuan barangnya dapat terjual.
Pada saat sekarang perusahaan yang seratus persen bersifat monopoli jarang ditemui, mungkin hanya beberapa komoditi jasa seperti telepon, gas, air, dan listrik yang benar – benar dikuasai oleh penjual tunggal ( di Indonesia dipegang oleh perusahaan pemerintah). Tetapi merekapun harus menghadapi persaingan dari industri lain, dan untuk jangka panjang tidak ada perusahaan yang benar – benar bebas dari serangan pesaing, artinya kemungkinan pasar monopoli tidak aka nada lagi.
  1. Timbulnya monopoli
Hal – hal yang dapat menimbulkan monopoli diantaranya :
  1. Monopoli negara yang ditetapkan oleh pemerintah, misalnya PLN, PAM, TELKOM.
  2. Di kalangan usaha swasta:
1)      Karena kekuatan modal, misalnya pabrik baja, pabrik mobil, pertamina.
2)      Karena kerjasama dengan beberapa perusahaan dengan maksud untuk menguasai pasar dan menghilangkan persaingan, misalnya kartel, trust, sindikat.
3)      Karena diberikan kedudukan monopoli oleh undang – undang, misalnya hak merek dan hak cipta.
4)      Karena keterbatasan pasar (keindahan alam atau keahlian istimewa), misalnya pemandangan yang indah dan seniman.
5)      Secara historis hanya ada satu produsen dalam industri.
  1. Akibat yang ditimbulkan dengan adanya pemberlakuan monopoli terhadap perekonomian, dapat melihat dari segi :
    1. Segi positif :
1)      Memotivasi penggunaan dan inovasi baru dari teknologi, dengan tujuan biaya per unit dapat di tekan sehingga keuntungan dapat ditingkatkan.
2)      Meningkatkan produksi secara massal dan meningkatkan produktivitas, sehingga status sebagai pemegang monopoli dapat dipertahankan.
3)      Kesejahteraan karyawan relatif lebih baik.
4)      Aktivitas dan kreativitas bagian penelitian dan pengembangan perusahaan lebih diperhatikan.
  1. Segi negatif
1)      Ketidakadilan karena monopoli memperoleh keuntungan di atas keuntungan normal.
2)      Jumlah produksi ditentukan oleh monopolis sesuai dengan keuntungan yang ingin diperolehnya.
3)      Memproduksi output pada tingkat lebih rendah daripada output kompetitif (yang sesuai dengan permintaan konsumen).
4)      Mengenakan harga lebih tinggi daripada harga kompetitif.
5)      Terjadi eksploitasi monopolis terhadap pemilik faktor produksi dan konsumen.
Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar