Selasa, 31 Maret 2015

Etika dan Profesionalisme TSI (Teknologi Sistem Informasi)

1. Apa yang dimaksud etika pada Teknologi Sistem Informasi, Jelaskan menurut pendapat anda?
Etika pada teknologi sistem informasi adalah sikap atau tingkah laku atau ilmu mengenai yang baik dan yang buruk yang diterapkan pada teknologi sistem informasi, contohnya saja ketika kita sedang masuk dunia sosial media, maka perkataan yang kita tulis di sosial media harus beretika, tidak boleh berkata kasar ataupun bersikap yang dapat merugikan orang lain.
Jadi, Etika pada teknologi sistem informasi sangatlah penting karena semua orang dapat melihat tulisan atau percakapan kita dari seluruh dunia dari berbagai usia, maka sampaikanlah hal-hal yang bermanfaat dengan sikap yang beretika.
2. Jelaskan etika yang harus dilakukan oleh:
a. Pengguna Teknologi Sistem Informasi
adalah semua elemen di dalam suatu lingkungan kerja yang akan menggunakan TSI. Mereka yang ada di lingkungan kerja ini harus bertanggung jawab untuk mengimplementasikan etika dan profesionalisme TSI untuk menghindari isu-isu etika .
Para pekerja dibidang teknologi informasi sangat berperan sebagai pengguna TSI dan terbagi menjadi 3 kelompok,:
– sistem analis
– orang yang bergelut dengan perangkat keras
– orang yang berkecimpung dalam operasional sistem informasi
b. Pengelola Teknologi Sistem Informasi
Dalam era kini, informasi dipandang sebagai aset atau sumber yang setara dengan sumber-sumber lain dan juga mempunyai kekhususan persoalan dan pengelolaannya, sehingga diperlukan suatu manajemen khusus yaitu sistem manajemen informasi dengan pengelolanya yang khusus yaitu manajer informasi. Teknologi Informasi mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan manusia .
c. Pembuat Teknologi Sistem Informasi
Sebagai seorang yang profesional, kita mempunyai tanggung jawab untuk mempromosikan etika penggunaan teknologi informasi di tempat kerja. Kita mempunyai tanggung jawab manajerial. Kita harus menerima tanggung jawab secara etis seiring dengan aktivitas pekerjaan. Hal itu termasuk melaksanakan peran kita dengan baik sebagai suatu sumber daya manusia yang penting di dalam sistem bisnis dalam organisasi. Sebagai seorang manajer atau pebisnis profesional, akan jadi tanggung jawab kita untuk membuat keputusan-keputusan tentang aktivitas bisnis dan penggunaan teknologi informasi, yang mungkin mempunyai suatu dimensi etis yang harus dipertimbangkan.
3. Sebutkan contoh dalam kehidupan sehari- hari tentang etika dalam teknologi sistem informasi?
- Bertutur kata sopan, tidak bersikap kasar ataupun sikap yang dapat merugikan orang lain baik di sosial media, televisi, radio dan teknologi informasi lainnya.
– Hargai pendapat orang lain ketika sedang melakukan sebuah meeting elektronik
– Memakai pakaian yang sopan (dilarang pornoaksi) di sebuah media elektronik
– Sampaikanlah informasi yang sebenarnya, jangan mengedarkan berita palsu yang dapat merugikan orang lain, baik pembertiaan di televisi, Koran, majalah maupun radio.
– Tidak mengambil hak orang lain tanpa seizin pemiliknya, misalnya melakukan hacking pada sosial media, blog, website dll.
– Tidak melakukan penyadapan pada saluran telepon, kecuali oleh orang yang berwenang.
Dibawah ini adalah beberapa contoh pelanggaran etika dalam teknologi informasi:
– Denial of Service (DoS) dan Distributed DoS (DDos) attack . DoS attack merupakan serangan yang bertujuan untuk melumpuhkan target (hang, crash) sehingga dia tidak dapat memberikan layanan. Misalnya ATM bank menjadi tidak berfungsi, akibatnya nasabah bank tidak dapat melakukan transaksi dan bank (serta nasabah) dapat mengalami kerugian finansial. DoS attack dapat ditujukan kepada server (komputer) dan juga dapat ditargetkan kepada jaringan (menghabiskan bandwidth). Tools untuk melakukan hal ini banyak tersebar di Internet. DDoS attack meningkatkan serangan ini dengan melakukannya dari berberapa (puluhan, ratusan, dan bahkan ribuan) komputer secara serentak. Efek yang dihasilkan lebih dahsyat dari DoS attack saja.
– Probing dan port scanning . Salah satu langkah yang dilakukan cracker sebelum masuk ke server yang ditargetkan adalah melakukan pengintaian. Cara yang dilakukan adalah dengan melakukan “port scanning” atau “probing” untuk melihat servis apa saja yang tersedia di server target. Sebagai contoh, hasil scanning dapat menunjukkan bahwa server target menjalankan program web server Apache, mail server Sendmail, dan seterusnya. Analogi hal ini dengan dunia nyata adalah dengan melihat-lihat apakah pintu rumah anda terkunci, merek kunci yang digunakan, jendela mana yang terbuka, apakah pagar terkunci (menggunakan firewall atau tidak) dan seterusnya. Yang bersangkutan memang belum melakukan kegiatan pencurian atau penyerangan, akan tetapi kegiatan yang dilakukan sudah mencurigakan.
– Kejahatan yang berhubungan dengan nama domain . Nama domain (domain name) digunakan untuk mengidentifikasi perusahaan dan merek dagang. Namun banyak orang yang mencoba menarik keuntungan dengan mendaftarkan domain nama perusahaan orang lain dan kemudian berusaha menjualnya dengan harga yang lebih mahal. Pekerjaan ini mirip dengan calo karcis. Istilah yang sering digunakan adalah cybersquatting. Masalah lain adalah menggunakan nama domain saingan perusahaan untuk merugikan perusahaan lain. (Kasus: mustika-ratu.com) Kejahatan lain yang berhubungan dengan nama domain adalah membuat “domain plesetan”, yaitu domain yang mirip dengan nama domain orang lain. (Seperti kasus klikbca.com) Istilah yang digunakan saat ini adalah typosquatting.
– Virus. Seperti halnya di tempat lain, virus komputer pun menyebar di Indonesia . Penyebaran umumnya dilakukan dengan menggunakan email. Seringkali orang yang sistem emailnya terkena virus tidak sadar akan hal ini. Virus ini kemudian dikirimkan ke tempat lain melalui emailnya.

sumber :
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/03/etika-profesionalisme-tsi-5/
http://blogtugasgundar.blogspot.com/2012/03/tugas-1-etika-dan-profesionalisme-tsi.html
http://life.viva.co.id/news/read/460875-ini-isi-twitter-farhat-abbas-buat-al-ahmad-dhani-naik-pitam
http://ramozpratama.blogspot.com/2014/10/tugas-1-etika-dan-profesionalisme-tsi.html